Situs yang menyediakan Cerita Dewasa Terbaru dan foto hot secara gratis dan selalu update : Cerita Sex | Cerita Dewasa Ngentot | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Porno | Cerita Seks Dewasa.
Lembutnya Memek Pelayan
Lembutnya Memek Pelayan-Aku sudah menjadi bapak dari 1 anakku yang masih berusia 10 tahun dan , suasana keluargaku harmonis dan bahagia istriku yang menjadi wanita karier di sebuah perusahaan swasta disebuah ibu kota hubungan dalam seks kami juga tidak ada masalah semua terpenuhi , tapi selain kami berempatan di rumah ini ada satu pembantu yang biasanya membantu kegiatan rumah namanya Lina dia berumur 22 tahun asal Jawa Barat.
Lembutnya Memek Pelayan |
Wajah Lina juga tidak cantik banget cuman bodynya yang aduhai itu yang membuat dedekku sering dibuat bangun dengannya, kulitnya yang putih dan bersih itu juga menjadi nilai plus apalagi ditunjang pantatnya yang padat dan semok beda dengan payudaranya tidak begitu besar cuman terlihat lancip kalau memakai baju yang ketat dan ngepres.
Cerita ini terjadi pada tahun 2015, berawal ketika aku pulang kantor kurang lebih pukul dua siang, jauh lebih cepat dari biasanya yang pukul tujuh malem. Anakku biasanya pulang dengan ibunya pukul setengah tujuh malem, dari rumah neneknya.
Seperti biasanya, aku langsung mengganti celanaku dengan sarung kegemaranku yang tipis tapi adem, tanpa celana dalam karena biar tidak panas saat berada diruangan ruangan . Pada saat aku keluar kamar, nampak Lina sedang menyiapkan minuman untukku, segelas besar es teh manis .
Pada saat dia akan memberikan padaku, tiba-tiba dia tersandung karpet di depan sofa di mana aku duduk sambil membaca koran, gelas terlempar ke tempatku, dan dia terjerembab tepat di pangkuanku, kepalanya membentur keras kemaluanku yang hanya bersarung tipis.
Spontan aku meringis kesakitan dengan badan yang sudah basah kuyup tersiram es teh manis, dia bangun membersihkan gelas yang jatuh sambil memohon maaf yang tidak henti-hentinya.
Semula aku akan marah, namun melihat wajahnya yang lugu aku jadi kasihan, sambil aku memegangi kemaluanku aku berkata,
�Sudahlah nggak pa-pa, cuman iniku jadi pegel�, sambil menunjuk kemaluanku.
Lina harus gimana Pak?� tanyanya lugu.
Aku berdiri sambil berganti kaos oblong, menyahut sambil iseng,
�Ini musti diurut nih!�
�Ya, Pak nanti saya urut, tapi Lina bersihin ini dulu Pak!� jawabnya.
Aku langsung masuk kamar, perasaanku saat itu kaget bercampur senang, karena mendengar jawaban pembantuku yang tidak disangka-sangka.
Tidak lama kemudian dia mengetuk pintu, �Pak, Mana Pak yang harus Lina urut..�
Aku langsung rebah dan membuka sarung tipisku, dengan kemaluanku yang masih lemas menggelantung.
Lina menghampiri pinggir tempat tidur dan duduk.
�Pake, rhemason apa balsem Pak?� tanyanya.
�Jangan.. pake tangan aja, ntar bisa panas!� jawabku. Lalu dia meraih batang kemaluanku perlahan-lahan, sekonyong-konyong kemaluanku bergerak tegang, ketika dia menggenggamnya.
�Pak, kok jadi besar?� tanyanya kaget.
�Wah itu bengkaknya mesti cepet-cepet diurut. Kasih ludahmu aja biar nggak seret�, kataku sedikit tegang.
Dengan tenang wajahnya mendekati kemaluanku, diludahinya ujung kemaluanku dengan air liurnya.
�Ah.. kurang banyak�, bisikku bernafsu kepada si lina.
Kemudian kuangkat pantatku, sampai ujung kemaluanku menyentuh bibirnya lina,
�Dimasukin aja ke mulutmu, biar nggak cape ngurut, dan cepet keluar yang bikin bengkak!� perintahku seenaknya kepadanya dia pun menurutinya.
Perlahan dia memasukkan kemaluanku, kepalanya kutuntun naik turun, awalnya kemaluanku kena giginya terus, tapi lama-lama mungkin dia terbiasa dengan irama dan tusukanku. Aku merasa nikmat sekali. oh nikmat
�Akh.. uh.. uh.. hah..� Kulumannya semakin nikmat, ketika aku mau keluar aku bilang kepadanya, Lina nanti kalau aku keluar, jangan dimuntahin ya, telan aja, sebab itu obat buat kesehatan, bagus sekali buat kamu�, bisikku.
�Hepp.. ehm.. HPp�, jawabnya sambil melirikku dan terus mengulum naik turun. Akhirnya kumuncratkan semua air maniku.
�Akh.. akh.. akh.. Lina.. Lina.. enakhh..enak ya klau udah posisi beginian
�Pada saat aku menyemprotkan air maniku, dia diam tidak bergerak, wajahnya meringis merasakan cairan asing membasahi kerongkongannya, hanya aku saja yang membimbing kepalanya agar tetap tidak melepas kulumannya.
Setelah aku lemas baru dia melepaskan kulumannya, �Udah Pak?, apa masih sakit Pak?� tanyanya lugu, dengan wajah yang memelas, bibirnya yang basah memerah, dan sedikit berkeringat. Aku tertegun memandang Lina yang begitu menggairahkan saat itu, aku duduk menghampirinya,
Cerita Sex � Lina kamu capek ya, apa kamu mau tahu kalau kamu diurut juga kamu bisa seger kayak Bapak sekarang!�
�Nggak Pak, saya nggak capek, apa bener sih Pak kalo diurut kayak tadi, bisa bikin seger? tanyanya semakin penasaran.
Aku hanya menjawab dengan anggukan dan sambil meraih pundaknya kucium keningnya, lalu turun ke bibirnya yang basah dan merah, dia tidak meronta juga tidak membalas. Aku merasakan keringat dinginnya mulai keluar, ketika aku mulai membuka kancing bajunya satu persatu, sama sekali dia tidak berontak hingga tinggal celana dalam dan Bh-nya saja.
Tiba-tiba dia berkata,�Pak, Lina malu Pak, nanti kalo Ibu dateng gimana Pak?� tanyanya takut.
�Lho Ibu kan baru nanti jam enam, sekarang baru jam tiga, jadi kita masih bisa bikin seger badan�, jawabku penuh nafsu. Lalu semua kubuka tanpa penutup, begitu juga aku, kemaluanku sudah mulai berdiri lagi.
Dia kurebahkan di tepi tempat tidur, lalu aku berjongkok di depan dengkulnya yang masih tertutup rapat, �Buka pelan-pelan ya, nggak pa-pa kok, aku cuma mau urut punya kamu�, kataku meyakinkan, lalu dia mulai membuka pangkal pahanya, putih, bersih dan sangat sedikit bulunya yang mengitari liang kewanitaannya, cenderung botak.
Dengan ketidaksabaranku, aku langsung menjilat bibir luar kewanitaannya, tanpa ampun aku jilat, sesekali aku sodokkan lidahku ke dalam,
Akh.. Pak geli.. akh.. akuhhfh..� Klitorisnya basah mengkilat, berwarna merah jambu. Aku hisap, hanya kira-kira 5 menit kulumat liang kewanitaannya, lalu dia berteriak sambil menggeliat dan menjepit kepalaku dengan pahanya serta matanya terpejam.
�Akh.. akh.. uahh..� teriakan panjang disertai mengalirnya cairan dari dalam liang kewanitaannya yang langsung kujilati sampai bersih.
�Gimana Lina, enak?� tanyaku nakal. Dia mengangguk sambil menggigit bibir, matanya basah kutahu dia masih takut.
�Nah sekarang, kalau kamu sudah ngerti enak, kita coba lagi ya, kamu nggak usah takut!�. Kuhampiri bibirnya, kulumat bibirnya, dia mulai memberikan reaksi, kuraba buah dadanya yang kecil, lalu kuhisap-hisap puting susunya, dia menggelinjang, lama kucumbui dia, hingga dia merasa rileks dan mulai memberikan reaksi untuk membalas cumbuanku, kemaluanku sudah tegang.
Kemudian kuraba liang kewanitaannya yang ternyata sudah berlendir dan basah, kesempatan ini tidak kusia-siakan, kutancapkan kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya, dia berteriak kecil dan mengerarang kenikmatan ,
�Aauu.. sakit Pak!�. lebih cepat cepat lagi pak,
Lalu dengan perlahan kutusukkan lagi, sempit memang,
�Akhh.. uuf sakit Pak..�. Melihat wajahnya yang hanya meringis dengan bibir basah, kuteruskan tusukanku sambil berkata,
�Ini nggak akan lama sakitnya, nanti lebih enak dari yang tadi, sakitnya jangan dirasain..� tanpa menunggu reaksinya kutancapkan kemaluanku, meskipun dia meronta kesakitan, pada saat kemaluanku terbenam di dalam liang surganya kulihat matanya berair (mungkin menangis) tapi aku sudah tidak memikirkannya lagi, aku mulai mengayunkan semua nafsuku untuk si Lina.
Hanya sekitar 7 menit dia tidak memberikan reaksi, namun setelah itu aku merasakan denyutan di dalam liang kewanitaannya, kehangatan cairan liang kewanitaannya dan erangan kecil dari bibirnya. Aku tahu dia akan mencapai klimaks, ketika dia mulai menggoyangkan pantatnya, seolah membantu kemaluanku memompa tubuhnya.
Tak lama kemudian, tangannya merangkul erat leherku, kakinya menjepit pinggangku, pantatnya naik turun, matanya terpejam, bibirnya digigit sambil mengerang,
�Pak.. Pak terus.. Pak.. Lina.. Summ..Lina.. daapet enaakhh Pak.. ahh..� mendengar erangan seperti itu aku makin bernafsu, kupompa dia lebih cepat dan.. Lina.. akh.. akh.. akh..
�Kusemprotkan semua maniku dalam liang kewanitaannya, sambil kupandangi wajahnya yang lemas. Aku lemas, dia pun lemas.
Lina aku nikmat sekali, habis ini kamu mandi ya, terus beresin tempat tidur ini ya!�, suruhku di tengah kenikmatan yang kurasakan.
�Ya Pak�, jawabnya singkat sambil mengenakan pakaiannya kembali. Ketika dia mau keluar kamar untuk mandi dia berbalik dan bertanya,
�Pak.. kalo pulang siang kayak gini telpon dulu ya Pak, biar Lina bisa mandi dulu, terus bisa ngurutin Bapak lagi�, lalu ngeloyor keluar kamar, aku masih tertegun dengan omongannya barusan, sambil menoleh ke sprei yang terdapat bercak darah perawan Lina yang memerah terang.
Saat ini Lina masih bekerja di rumahku, setiap 2 hari menjelang menstruasi (datang bulannya sangat teratur), aku pulang lebih awal untuk berhubungan dengan pembantuku, namun hampir setiap hari di pagi hari kurang lebih pukul 5, kemaluanku selalu dikulumnya saat dia mencuci di ruang cuci, pada saat itu isteriku dan anak-anakku belum bangun.
Ikuti juga cerita seru lainnya Bisikan Nafsu Tetangga
Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerita ABG, Cerita Porn, Cerita Porno, Cerita Seks Dewasa, Cerita Sex Blowjob ,Handjob, Cerita Tante Girang, Cerita Pemerkosaan, Cerita Seks Artis, Cerita Hot Artis, Cerita Selingkuhan, Cerita Hot, Cerita Onani, Masturbasi, Cerita Sedarah, Seks Cerita 17 tahun, Cerita Biru
Ikuti juga cerita seru lainnya Bisikan Nafsu Tetangga
0 Response to " Cerita Sex dan Cerita Sex Lembutnya Memek Pelayan- Cerita Sex Terbaru"
Post a Comment